Kisah Tragis Balita Meninggal di Sukabumi, Penuh Cacing

Kisah Tragis Balita Meninggal di Sukabumi, Penuh Cacing

tastetrip.id – Kisah tragis menimpa seorang balita berusia empat tahun bernama Raya, yang meninggal dunia di Sukabumi setelah tubuhnya dipenuhi ribuan cacing. Kejadian ini mengundang perhatian besar publik dan memunculkan banyak pertanyaan terkait kesehatan dan pengasuhan anak-anak di daerah terpencil.

Video menyedihkan yang menunjukkan kondisi Raya telah viral di media sosial, dengan lebih dari 9 juta tontonan di Facebook. Video tersebut menggambarkan tubuh balita tersebut penuh dengan cacing, memberikan gambaran tentang penderitaan yang dialaminya.

Kronologi Kejadian

Raya meninggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Edah, kerabatnya, adalah orang pertama yang melaporkan kondisi Raya ke relawan, setelah melihat langsung cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari tubuhnya, tepat dari bagian hidung.

Video yang diunggah akun Rumah Teduh menunjukkan adegan dramatis saat cacing ditarik dari hidung Raya. Edah mengingat bahwa saat itu Raya terbaring lemah di ruang gawat darurat.

Sarah, bibi Raya, menceritakan bagaimana Raya yang sebelumnya aktif bermain dengan teman-temannya, tiba-tiba sakit. Ia mengungkapkan bahwa Raya dibawa ke dokter hanya setelah mengalami kondisi yang lebih parah, dengan pengobatan yang tidak memadai sebelumnya.

Kondisi Kesehatan dan Gizi

Kondisi gizi Raya sudah lama diperhatikan, karena berat badannya sering berada di bawah garis merah yang ditetapkan oleh Kartu Menuju Sehat. Cisri Maryati, bidan desa, menyatakan bahwa Raya sudah beberapa kali dirujuk ke puskesmas untuk konsultasi gizi, namun orang tua Raya tidak pernah membawa anaknya untuk mendapat perawatan yang dibutuhkan.

Pemerintah setempat melalui Budi Andriana, Plt Camat Kabandungan, mengakui bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membantu keluarga Raya. Namun, ia menyebutkan bahwa ada masalah dalam pengasuhan Raya, yang membuat anak tersebut berisiko terhadap masalah kesehatan yang serius.

BACA JUGA:  Panduan Bijak Menjelaskan Konten Negatif kepada Anak di Era Digital

Sejumlah bantuan seperti susu, telur, dan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 60 hari sempat diberikan kepada Raya. Namun, kondisi kesehatan anak tersebut tidak mengalami perbaikan yang signifikan.

Tanggapan Masyarakat dan Pihak Berwenang

Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai pihak, mengingat besarnya perhatian terhadap kesehatan anak-anak di daerah terpencil. Beberapa netizen mengungkapkan keprihatinan mereka melalui komentar di media sosial, menuntut perhatian lebih dari pemerintah terhadap isu malnutrisi.

Dalam situasi ini, Budi Andriana menegaskan pentingnya konfirmasi yang tepat mengenai informasi yang beredar dan mendorong keterbukaan dari pihak-pihak terkait. Dia menekankan bahwa perlu adanya evaluasi menyeluruh untuk memahami penyebab dan permasalahan terkait kesehatan Raya.

Kisah tragis Raya menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kesehatan anak adalah hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian serius, terutama di daerah yang kurang akses terhadap fasilitas kesehatan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *