tastetrip.id – Generasi muda saat ini sepertinya mengalami kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Tekanan Sosial di Era Media Sosial
Kehidupan anak zaman now tidak bisa dipisahkan dari media sosial, yang menjadi salah satu sumber utama tekanan sosial. Anak-anak sering merasa harus tampil sempurna, sehingga sering membandingkan diri dengan teman-teman atau influencer karena ekspektasi yang dibangun di media sosial.
Budaya membatalkan atau cancel culture juga menambah keresahan, di mana anak-anak khawatir salah langkah. Mereka takut setiap kesalahan akan berdampak negatif dalam masyarakat, sehingga lebih memilih untuk diam dan tidak berpendapat.
Dampak Teknologi pada Kecemasan
Teknologi memudahkan banyak hal, tapi di sisi lain, ia juga menjadi sumber stres yang cukup besar bagi anak-anak. Paparan informasi yang terlalu banyak, seperti berita tentang bencana alam dan pandemik, dapat membuat mereka merasa cemas tanpa sebab yang jelas.
Keterikatan berlebihan dengan gadget juga menjadi masalah, khususnya terkait kualitas tidur. Tidur yang tidak memadai berkontribusi pada meningkatnya tingkat kecemasan, dan kurangnya tidur yang berkualitas dapat menambah ketegangan yang dirasakan.
Efek Kecemasan Terhadap Anak
Kecemasan yang berkepanjangan berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Ketidakmampuan untuk fokus dapat memengaruhi performa akademis, sehingga anak-anak sulit berkonsentrasi saat belajar.
Selain memengaruhi kemampuan akademis, kecemasan juga dapat menyebabkan munculnya masalah fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan. Jika dibiarkan, kecemasan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti depresi, yang tentunya perlu perhatian lebih dari orang tua atau pengasuh.
